Kabel Listrik Dicuri, Satu Desa di Tanjungsari Gelap Gulita
Sebuah video yang menampilkan kondisi gardu listrik di Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial sejak Senin (26/5/2025). Video tersebut tak hanya jadi buah bibir warga sekitar, tapi juga memantik perhatian publik yang geram dengan kejadian pencurian kabel listrik yang mengakibatkan satu desa mengalami pemadaman total.
Dalam video yang dilihat detikcom, tampak beberapa pria sedang berada di sekitar gardu listrik yang letaknya tidak jauh dari jalan setapak. Mereka tampaknya adalah warga atau petugas yang tengah memeriksa kondisi gardu pasca dugaan pencurian. Dalam narasi video tersebut disebutkan bahwa kabel-kabel pada gardu tersebut hilang dicuri orang tak dikenal.
Akibat dari aksi pencurian itu, aliran listrik di satu desa langsung padam. Kejadian ini tentu saja membuat aktivitas warga terganggu, terutama di malam hari, ketika kebutuhan listrik berada di puncaknya untuk penerangan, keamanan, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya. Bukan hanya sekadar tidak bisa menyalakan lampu, tapi juga berdampak pada alat komunikasi, penyimpanan makanan, hingga kelancaran aktivitas belajar dan bekerja dari rumah.
Pihak kepolisian pun tak tinggal diam. Kapolsek Tanjungsari, Iptu Agung Taupan Agustian, membenarkan bahwa telah terjadi pencurian kabel listrik di wilayah hukumnya. Ia menyampaikan bahwa pihaknya langsung merespons cepat dengan mendatangi lokasi.
"Anggota polsek telah melakukan cek TKP, serta meminta pihak PLN untuk membuat laporan polisi," ujar Agung, seperti disampaikan melalui Kasi Humas Polres Bogor, Ipda Yulista.
Dari hasil pengecekan di lapangan, polisi mengonfirmasi bahwa ada delapan kabel yang dilaporkan hilang. Diduga kuat, pencurian ini dilakukan secara terorganisir dan dengan pengetahuan teknis, mengingat kabel listrik bukan barang yang mudah dicuri tanpa membahayakan diri sendiri.
"Petugas PLN masih fokus memperbaiki kabel putus untuk memulihkan aliran listrik," imbuh Agung.
PLN sendiri juga telah turun langsung untuk menangani kejadian ini. Pihak Humas PLN Wilayah Gunungputri, Andi Ali, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari petugas di lapangan pada hari yang sama. Ia menyebutkan bahwa lokasi pencurian berada di Kampung Buniwangi, Desa Sukarasa, dan dugaan awal memang hanya kabel saja yang menjadi target pencurian.
"Terkait pencurian kabel di Kampung Buniwangi, Desa Sukarasa betul kejadiannya. Kami dapat laporan dari petugas hari ini," ungkap Andi saat dikonfirmasi terpisah oleh media.
Ia menambahkan, “Terkait hal itu tim kami masih investigasi dulu ya di lapangan. Saat ini fokus penormalan dulu. Dugaan sementara hanya kabel saja (yang dicuri).”
Dari sisi teknis, pencurian kabel listrik bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga menyangkut keamanan publik. Kabel-kabel pada gardu listrik membawa arus tinggi yang sangat berbahaya, dan tindakan mencurinya bukan hanya ilegal, tapi juga nekat. Dalam beberapa kasus, pencuri bahkan bisa kehilangan nyawa saat mencoba memotong kabel aktif. Namun tetap saja, peristiwa seperti ini terus terjadi, dan yang paling dirugikan tentu adalah masyarakat umum.
Tidak sedikit pula masyarakat yang mempertanyakan sistem pengamanan di fasilitas-fasilitas vital seperti gardu listrik ini. Dalam era di mana CCTV dan sistem monitoring jarak jauh sudah menjadi standar di banyak tempat, kasus pencurian seperti ini seolah menjadi tamparan keras bahwa sistem pengawasan mungkin belum optimal, terutama di daerah pinggiran.
Apalagi, seperti diketahui, Kampung Buniwangi bukan daerah yang terlalu ramai. Gardu listrik yang berada agak tersembunyi membuatnya rawan menjadi sasaran tindak kriminalitas seperti ini. Warga setempat juga mengaku terkejut karena selama ini tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang mereka lihat.
Seorang warga, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa pemadaman listrik terjadi tiba-tiba. Mereka baru tahu ada pencurian setelah petugas PLN datang untuk mengecek dan memperbaiki kerusakan. “Awalnya kami kira cuma mati lampu biasa karena gangguan cuaca atau pemeliharaan. Ternyata malah kabelnya dicuri. Ngeri juga sekarang,” ujarnya.
Belum diketahui secara pasti siapa pelaku di balik pencurian ini, dan polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, pencurian ini dilakukan pada malam hari ketika aktivitas warga mulai sepi. Metode pelaku juga kemungkinan sudah direncanakan dengan matang, mengingat lokasi dan jenis kabel yang dicuri.
Sementara itu, PLN masih bekerja keras untuk memulihkan kembali aliran listrik di kawasan terdampak. Warga diimbau untuk bersabar dan tetap waspada terhadap aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan mereka.
Kasus pencurian kabel listrik di Tanjungsari menjadi pengingat bahwa keamanan infrastruktur publik, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti listrik, harus menjadi prioritas. Tidak hanya menimbulkan kerugian materi dan mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat, tapi juga membuka celah terhadap potensi bahaya yang lebih besar. Koordinasi antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan pihak PLN harus ditingkatkan, tidak hanya dalam penanganan pasca-kejadian, tetapi juga dalam upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terus terulang di kemudian hari. Warga juga diharapkan lebih aktif dalam menjaga lingkungan dengan melaporkan aktivitas mencurigakan agar keamanan bersama bisa lebih terjaga.
0 Komentar